Kamis, 14 Juni 2012


KESAN YANG DIDAPAT SETELAH MENONTON FILM MOTIVASI

Hari ini saya mendapatkan banyak sekali berbagai pengalaman hidup lewat media film yang baru saja diputar oleh dosen mata kuliah softskill saya yaitu Bu Regina J
Film yang menceritakan berbagai kisah hidup yang sangat mengharukan, sekaligus memotivasi untuk lebih bersyukur lagi dalam menjalani hidup bagi yang menontonnya. Menurut saya beberapa cuplikan film yang diputar sangat sangat bagus, sangat baik dan sangat membantu (terutama saya) untuk bisa lebih meneliti lagi, bagaimana indahnya hari-hari yang telah saya lalui, bagaimana hebatnya saya bisa menjalani hidup dengan suka & duka, dan mampu untuk menghadapi setiap rintangan yang datang.
Salah satu cuplikan film yang benar-benar membuat saya terharu adalah A Letter From Mom & Daddy. Yaitu salah satu film yang menceritakan tentang surat yang diberikan orangtua kepada anaknya, isi surat tersebut sungguh sangat menyentuh hati saya, kata-kata yang begitu dalam dan menyentuh hati siapapun yang membacanya. Saya pun langsung teringat kedua orangtua saya, bagaimana saya selalu menyusahkan mereka, membuat mereka tidak suka dengan apa yang saya lakukan, mengingat itu semua membuat saya sedih (sekali lagi) saat menonton film tersebut. Film-film yang diputar benar-benar memotivasi saya untuk menjadi orang yang lebih lagi dalam menata kehidupan yang lebih baik, menjadi orang yang selalu bersyukur atas apa telah didapat dalam hidup ini. Suatu waktu saya pernah memotivasi dan menyenangkan diri saya sendiri dengan memikirkan hal-hal yang memang sudah seharusnya saya syukuri, yaitu dengan saya bersyukur masih mempunyai kedua orangtua yang sehat-sehat dan masih bekerja, mengingat banyak orang-orang yang sudah ditinggal oleh kedua orangtuanya, saya bersyukur mempunyai kakak-kakak yang baik dan akur satu sama lain, saya bersyukur masih bisa kuliah, mengingat banyak sekali orang-orang seumur saya yang tidak bisa menikmati indahnya masa-masa kuliah, saya bersyukur masih mendapatkan teman-teman dan sahabat-sahabat yang begitu baik, saya bersyukur masih mendapatkan fasilitas pemberian orangtua yang lebih dari cukup, saya bersyukur segala kebutuhan saya selalu terpenuhi, saya bersyukur bisa berada dalam lingkungan yang bisa membawa saya kearah yang lebih baik. Untuk itu semua menurut saya memang sudah sepantasnya saya syukuri, saya mensyukuri apa yang sudah saya miliki terutama dengan selalu patuh, hormat dan menyanyangi orangtua.
Sebenarnya setiap hari adalah hari-hari yang indah untuk dilalui, namun kita sering tidak menyadarinya dengan selalu mengeluh, dan tidak jeli melihat kehidupan yang indah itu. Padahal, disaat kita terbangun dari tidur, saat membuka mata, kita seharusnya sudah memikirkan bahwa hari ini akan menjadi hari yang indah, hari yang menyenangkan, hari yang harus dilalui dengan senyuman, berpikir positif adalah hal yang perlu untuk kita lakukan, karna dengan berpikir positif kita akan bisa merubah perilaku kita menjadi baik dan menyenangkan. Pernah sekali waktu saya merasakan kejadian kecil namun efeknya sangat luar biasa bagi hari yang saya lalui tersebut, disaat saya terbangun dari tidur saya, saya membuka mata dan saya bangkit untuk mematikan kipas angin, mematikan lampu, membuka jendela kamar dan membuka pintu, setelah itu saya kembali ketempat tidur namun tidak kembali melanjutkan tidur, melainkan hanya sekedar tidur-tiduran. Kemudian saya menarik nafas panjang dan memejamkan mata, tiba-tiba saya insight dan memikirkan sesuatu saat menarik nafas panjang tadi, entah apa yang langsung memasuki pikiran saya, saya meneliti kejadian yang baru saja saya lakukan, dari mulai membuka mata sampai kembali ketempat tidur, bahwa pagi ini Allah benar-benar baik pada saya, Allah memberikan saya begitu banyak rezeki. Yang pertama dimulai dari saya membuka mata, ternyata Allah masih mengizinkan saya untuk hidup dihari ini, masih memberikan nafas untuk menjalani kehidupan saya berikutnya, masih memberi kesempatan kepada saya untuk kembali melanjutkan aktivitas sehari-hari dan beribadah kepada-Nya, yang bagi sebagian orang tidak pernah menyadari kesempatan itu, yang kedua adalah ketika saya bangkit dari tempat tidur untuk mematikan kipas dan lampu, saya masih diberi kekuatan oleh Allah untuk berjalan walau hanya sekedar mematikan lampu dan kipas. Bahkan menurut saya, banyak orang yang tidak menyadari hal itu, hal kecil yang menurut saya sangat memberikan pengaruh yang besar, buat saya pribadi saya akan lebih jeli lagi melihat kejadian kecil yang ternyata memang sudah sepantasnya untuk disyukuri. Menurut saya, hal sekecil apapun memang harus disyukuri, karna jika kita tidak bisa melakukan sesuatu hal yang kecil, berarti Allah sedang menginginkan kita untuk berusaha lagi dan bersyukur bahwa hal kecil saja sangat kuat manfaatnya dan memudahkan kita dalam melakukannya tanpa menyusahkan orang lain. Hal kecil bisa menjadi besar kalau dari sekarang kita tidak bisa mensyukurinya.
Saya sudah merasakan sedikit bagaimana menjadi orang yang selalu bersyukur dan berbagi kepada sesama, dan itu rasanya luar biasa indah J rasanya dahsyat, dihati terasa senang sekali saat melakukan hal tersebut, bahkan tidak jarang saya suka merasa sesak didada karna perasaan yang begitu dalam saat melakukan hal itu. Buat teman-teman, be a good person itu memang indah banget, rasanya beda, dan langsung terharu, tapi itu dilakuin dengan hati yang ikhlas juga tentunya dan rasa kasih yang tinggi J
Pokoknya dengan film-film yang dipersembahin Bu Regina itu bener-bener seribu jempol, like it so much. Thanks Bu Egi... J

Senin, 23 April 2012

teori kepribadian sehat Abraham Maslow


TEORI KEPRIBADIAN SEHAT ABRAHAM MASLOW

Dalam teori kepribadian sehat menurut Maslow, ada beberapa point yang dijabarkan tentang pendekatan Maslow terhadap kepribadian. Dia percaya bahwa menyelidiki kesehatan psikologis, satu-satunya tipe orang yang dipelajari ialah orang yang sangat sehat. Berikut ini dijelaskan konsep menurut Abraham Maslow kesehatan mental yang meliputi :
1.      Hierarki kebutuhan manusia
Kita didorong oleh kebutuhan-kebutuhan universal yang dibawa sejak lahir yang tersusun dalam suatu tingkat dari yang paling kuat sampai yang paling lemah. Ibarat suatu tangga, kita harus meletakkan kaki pada anak tangga pertama sebelum berusaha mencapai anak tangga kedua, dan seterusnya, sampai kita mampu naik pada tingkat yang paling tinggi. Dan kebutuhan-kebutuhan itu adalah :
1.      Kebutuhan Fisiologis. Kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan-kebutuhan yang jelas terhadap makanan, air, udara, tidur, seks dan pemuasan terhadap kebutuhan-kebutuhan itu sangat penting untuk kelangsungan hidup. Dan juga kebutuhan ini merupakan yang terkuat dan sifatnya amat penting dari semua kebutuhan.
2.      Kebutuhan Akan Rasa Aman. Kebutuhan-kebutuhan ini meliputi kebutuhan-kebutuhan akan jaminan, stabilitas, ketertiban, bebas dari ketakutan dan kecemasan. Kebutuhan akan rasa aman juga merupakan kebutuhan untuk mendapatkan perlindungan agar dapat melangsungkan hidup dengan baik.
3.      Kebutuhan Akan Memiliki Cinta dan Kasih. Kebutuhan ini semacam layak untuk mendapatkan rasa cinta dan kasih sayang terhadap orang lain, baik seperti orang tua, kakak, adik, sahabat, ataupun saudara dengan tujuan agar merasakan perasaan memiliki. Kita memuaskan kebutuhan-kebutuhan kita akan cinta dengan membangun suatu hubungan akrab dan penuh perhatian, dan dalam hubungan ini memberi dan menerima cinta adalah sama pentingnya.
4.      Kebutuhan Akan Penghargaan. Yaitu penghargaan yang berasal dari orang lain dan juga terhadap diri sendiri. Penghargaan yang berasal dari orang lain (dari luar) misalnya popularitas ataupun keberhhasilan dalam masyarakat. Ada banyak cara juga supaya orang lain bisa menghargai kita, menurut saya apabila dengan cara yang negatif, kita bisa saja memamerkan serta gengsi kita dengan apa yang kita miliki, seperti mengendarai mobil mewah yang kita miliki, membeli rumah besar, dsb. Kita tidak dapat menghargai diri kita jika kita tidak mengetahui kita apa dan siapa.
5.      Aktualisasi diri. Apabila kita telah memuaskan semua kebutuhan diatas, maka kita didorong oleh kebutuhan yang paling tinggi, yaitu aktualisasi diri. Aktualisasi diri dapat didefinisikan sebagai perkembangan yang paling tinggi dan penggunaan semua bakat kita, pemenuhan semua kualitas dan kapasitas kita. Kita harus bisa menjadi menurut potensi yang kita miliki. Maslow menyebutkan apabila kita dapat memuaskan kebutuhan kita dari tingkat yang rendah, kita masih merasa aman secara fisik maupun emosional, mempunyai rasa memiliki dan juga merasa bahwa kita adalah diri yang berharga. Namun apabila kita gagal dalam tahap aktualisasi diri ini, maka kita akan merasa kecewa, tidak tenang dan tidak puas. Dengan begitu, kita tidak akan berada dalam damai pada diri kita sendiri dan tidak bisa dikatakan bahwa kita sehat secara psikologis.

2.      Kepribadian yang sehat menurut Maslow
Seperti yang disebutkan diatas, menurut Maslow jika tingkat kebutuhan aktualisasi diri tidak dapat terpenuhi, maka kita tidak bisa disebut sebagai manusia yang sehat secara psikologis. Maslow juga menyebutkan bahwa orang yang sehat adalah orang mampu mengaktualisasikan diri mereka dengan baik dan imbang, mereka juga dapat memperhatikan kebutuhan-kebutuhan yang lebih tinggi yaitu memenuhi potensi-potensi yang mereka miliki serta mengetahui dan memahami dunia sekitar mereka. Orang-orang yang mengaktualisasikan diri itu tidak berjuang, tetapi mereka berusaha, Maslow menyebut teori ini dalam “metamotivation”. Ia juga menulis “Motif yang paling tinggi ialah tidak didorong dan tidak berjuang”, itu berarti memang orang yang mampu mengaktualisasikan diri tidak berjuang melainkan berusaha.
Menurut Maslow, syara untuk mencapai aktualisasi diri adalah memuaskan kebutuhan-kebutuhan yang tadi tela disebutkan, yaitu memuaskan hierarki empat kebutuhan yang ada, diantaranya yang pertama adalah kebutuhan akan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, cinta kasih, serta penghargaan diri. Dan kebutuhan ini harus terpenuhi sebelum timbul kebutuhan akan aktualisasi diri.
Kita juga tidak membutuhkan kebutuhan-kebutuhan tersebut dalam waktu yang sama, akan tetapi dapat membutuhkannya dalam waktu yang berbeda. Hanya kebutuhan yang sangat penting yang akan dirasakan pada saat bersamaan dan dalam setiap momen tertentu.

3.      Perbedaan “meta needs” dengan “deficiency needs”
Meta needs (meta kebutuhan) merupakan keadaan-keadaan pertumbuhan kearah mana pengaktualisasi-pengaktualisasi-diri bergerak. Maslow juga menyebut kebutuhan tersebut B-values, dan B-values adalah tujuan dalam dirinya sendiri dan bukan alat untuk mencapai tujuan lain, keadaan-keadaan ada dan bukan berjuang kearah objek tujuan yang sifatnya khusus. Apabila keadaan-keadaan ini ada sebagai kebutuhan-kebutuhan dan untuk memuaskan atau mencapai keadaan tersebut gagal, maka akan menyakitkan, sama seperti kegagalan untuk memuaskan beberapa kebutuhan yang lebih rendah.
Sedangkan Deficiency needs, suatu kekurangan kebutuhan dimana individu tak dapat memenuhi kebutuhannya, kebutuhan yang timbul karena kekurangan. Untuk memenuhi kebutuhan ini diperlukan bantuan orang lain. Deficiency need ini meliputi: kebutuhan jasmaniah, keamanan, memiliki dan mencintai serta harga diri. Dan sifat-sifat dari deficiency needs adalah ketiadaannya menimbulkan penyakit, keberadaannya mencegah timbulnya penyakit, pemulihannya menyembuhkan penyakit, dalam situasi tertentu yang sangat kompleks dan di mana orang bebas memilih, orang  yang  kekurangan kebutuhan akan mengutamakan pemuasan kebutuhan ini dibandingkan jenis kepuasan yang lain. Serta kebutuhan ini tidak aktif, lemah, atau secara fungsional tidak terdapat pada orang yang sehat.
4.      Ciri-ciri “actualized people”
Ciri dari orang yang mampu meng-aktualisasikan diri (pribadi-pribadi yang sehat)  mereka adalah sebagai berikut :

1.      Mengamati Realitas Secara Efisien
Orang-orang yang mengaktualisasikan diri dapat mengamati objek dan orang-orang didunia sekitarnya secara objektif. Mereka tidak memandang dunia hanya sebagaimana yang mereka inginkan atau butuhkan, tetapi mereka melihatnya sebagaimana adanya, artinya mereka memandang dunia ini dengan nyata, apa adanya dan tidak menuntut lebih. Sebaliknya, orang yang kepribadiannya tidak sehat, mengamati dunia menurut ukuran-ukuran dari pandangan mereka sendiri, memaksa dunia untuk mencocokannya dengan bentuk kebutuhan dan nilai-nilai mereka. Maslow menulis bahwa “Orang yang neurotis secara emosional tidak sakit, tetapi secara kognitif dia salah”.
2.      Penerimaan Umum atas Kodrat, Orang-orang Lain dan Diri Sendiri
Orang-orang yang mengaktualisasikan diri menerima diri mereka, kelemahan-kelemahan dan kekuatan-kekuatan mereka tanpa keluhan atau kesusahan dan mereka tidak terlampau banyak memikirkannya. Karena orang-orang sehat ini mampu menerima kodrat mereka didunia, maka mereka tidak harus merubah ataupun memalsukan diri mereka, mereka juga tidak bermuka dua untuk menutupi kelemahan mereka walaupun orang-orang yang sehat juga banyak memiliki kelemahan dan keburukan.
3.      Spontanitas, Kesederhanaan, Kewajaran
Orang yang bisa mengaktualisasi diri, bertingkah laku dengan terbuka dan langsung tanpa berpura-pura. Mereka tidak harus menyembunyikan emosi-emosi mereka tetapi bisa menunjukkannya dengan jujur, dan bertingkah laku sesuai realitas, tidak ada yang ditutupi dan terbuka apa adanya serta berlaku sewajarnya.
4.      Fokus pada Masalah-masalah di Luar Diri Mereka
Orang-orang yang mengaktualisasikan diri yang dipelajari Maslow melibatkan diri pada pekerjaan. Orang-orang ini memiliki suatu perasaan terhadap pekerjaan atau tugas yang menjadi tanggungannya untuk mengabdikan energi mereka untuk pekerjaannya.
5.      Kebutuhan akan Privasi dan Indepedensi
Orang-orang yang mengaktualisasikan diri juga memiliki suatu kebutuhan yang kuat untuk pemisahan dan kesunyian, artinya mereka juga membutuhkan keadaan dimana mereka ingin merasa sendiri dan tertutup. Walaupun mereka tidak menjauhkan diri dengan orang lain, mereka juga terkadang tidak membutuhkan orang lain, mereka ingin mengarahkan diri mereka kepada diri mereka sendiri, yang berarti juga mereka memiliki kebutuhan untuk mengambil keputusan berdasarkan apa yang mereka inginkan, mencapai sesuatu sesuai kemauan mereka, dan melakukan dorongan dengan cara mereka sendiri.
6.      Apresiasi yang Senantiasa Segar
Orang-orang yang mengaktualisasikan diri senantiasa mengahargai apresiasi-apresiasi, pengalaman-pengalaman tertentu. Biarpun pengalaman-pengalaman seringkali terulang, dengan suatu kenikmatan dan perasaan yang segar, maka apresiasi yang didapat terasa menyenangkan.
7.      Pengalaman-pengalaman Mistik
Maslow menunjukkan bahwa tidak semua pengalaman ini terjadi dengan sangat kuat, ada juga pengalaman-pengalaman yang ringan. Dan yang ringan ini terkadang dapat terjadi pada kita semua. Akan tetapi pada individu yang lebih sehat memiliki pengalaman mistik lebih sering daripada orang biasa, bahkan mungkin bisa terjadi setiap hari.
8.      Minat sosial
Individu yang sehat memiliki rasa empati yang dalam terhadap hubungan sosialnya, juga keinginan untuk membantu kemanusiaan. Mereka (individu yang mengaktualisasikan diri) menyadari bahwa mereka berfungsi pada tingkat sosial yang lebih tinggi dan mengetahui bahwa mereka dapat mencapai hal-hal dengan lebih baik, melihat dan memahami hal-hal dengan lebih jelas.
9.      Hubungan Antarpribadi
Individu yang mengaktualisasikan diri mampu membuat ataupun menjalin hubungan yang kuat dengan orang lain daripada orang-orang yang memiliki kesehatan jiwa yang biasa. Mereka bisa memiliki cinta yang lebih besar dan persahabatan yang lebih dalam serta identifikasi yang sempurna terhadap individu-individu lain.
10.  Kreativitas
Kreativitas merupakan suatu sifat yang diharapkan individu yang mengaktualisasikan diri. Mereka asli, inventif, dan inovatif meskipun tidak selalu dalam pengertian menghasilkan suatu karya tertentu. Maslow menyamakan kreativitas ini dengan daya cipta dan daya khayal naif yang dimiliki anak-anak, suatu cara yang tidak berprasangka dan langsung melihat kepada hal-hal tersebut.

Referensi : schultz, duane “psikologi pertumbuhan”, model-model kepribadian sehat, 1991.

Selasa, 27 Maret 2012

phobia


PHOBIA

Phobia adalah satu gangguan dimana individu merasa takut yang berlebihan akan suatu hal. Banyak orang yang sangat phobia akan beberapa hal yang wajar sampai yang terlihat aneh, misalnya yang wajar adalah phobia pada ular, serangga, hantu, sampai yang dirasa aneh seperti phobia pada buku, lapangan, buah pisang, dsb. Saya pun salah satu yang mengidap phobia, banyak juga phobia yang saya takutkan sampai saat ini dan saya masih suka mengalami yang namanya fiksasi. Fiksasi adalah suatu keadaan dimana mental seseorang menjadi terkunci, yang disebabkan individu tidak dapat mengendalikan perasaan takutnya. Begitu pula saya yang selalu dan terlalu histeris apabila saya menemukan apa yang saya takutkan.
Memang, rasa takut pada diri seseorang merupakan hal yang wajar dan manusiawi, namum apabila rasa takut yang amat berlebihan kita alami, itu sudah merupakan suatu gangguan yang pasti tidak akan nyaman untuk kita jalani. Menurut saya, phobia dapat disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya karena pengalaman masa lalu yang menakutan atau mengerikan sehingga seseorang tidak ingin melihat ataupun menyentuh hal yang ditakutinya tersebut. Lalu bisa juga karena tertular phobia teman atau orang dekat, yang suka mendeskripsikan bagaimana hal yang ditakutinya menjadi sangat jijik atau jahat. Dan salah satu orangnya adalah saya yang dulunya phobia terhadap kucing, padahal awalnya saya merasa biasa saja, karena kakak saya selalu menceritakan bagaimana dirinya merasa geli dan jijik jika bersentuhan dengan bulu kucing, pikiran saya pun secara tidak sadar ikut meresapi apa yang dikatakan oleh kakak saya, apabila tersentuh bulu kucing, saya akan langsung merinding dan loncat-loncat saking merasa gelinya. Namun lambat laun, tanpa penyembuhan apapun saya mulai terbiasa oleh kehadiran kucing yang lalu lalang disekitar saya. Namun apabila sudah bersentuhan, saya tetap merasa merinding dan langsung ingin jauh-jauh dari kucing tersebut.
Gangguan phobia dapat disembuhkan atau dhilangkan dengan terapi, misalnya dengan hypnotherapi. Dengan bantuan hypnotherapi, individu yang mengalami gangguan phobia akan terlepas dari rasa takutnya terhadap apa yang dicemaskannya. Dengan bantuan hypnotherapi juga individu yang mengalami phobia akan merasakan efeknya dengan cepat dan permanen serta aman karena yang dijalani adalah penyembuhan secara tidak sadar yang akan membuat penderita phobia merasa cepat lebih baik.

pribadi yang temperamental


PRIBADI YANG TEMPRAMENTAL

Apabila berbicara tentang seseorang yang mempunyai sifat tempramental, saya langsung merasa bahwa orang tersebut sangat tidak menyenangkan dalam hal apapun. Ya, saya sangat tidak menyukai seseorang yang mempunyai sifat tempramen. Karena menurut saya, orang tersebut akan melakukan berbagai macam hal dengan cara yang kasar dan tidak baik serta emosinya mudah terpancing. Lalu disini saya menulis tentang pribadi yang tempramen sedangkan saya tidak menyukai orang yang tempramen, karena saya ingin berbagi hal yang saya ketahui tentang individu yang memiliki sifat tersebut.
Kelihatannya sifat tempramen memang sulit untuk dirubah, menurut saya. Apalagi bagi seseorang yang sudah dewasa, namun seseorang yang masih usia dini mungkin bisa untuk merubah sifat tersebut karena masih dalam batas labil serta mudah terpengaruh.
Belum lama, ada kasus tentang seorang wanita yang dibunuh dan dimasukkan kedalam pipa besi oleh kekasihnya lantaran cemburu. Pria yang membunuh kekasihnya (kekasih gelap) tersebut cemburu karena wanita itu mengirim sms dengan seorang lelaki yang tidak dikenalnya. Dan karena refleks ia langsung mengambil pipa besi dan memukul wanita tersebut berulang kali sampai meninggal. Kasus tersebut terjadi karena pria tersebut mempunyai sifat yang tempramental sehingga memicu dirinya melakukan perbuatan tersebut.
Dari contoh kasus diatas, dapat dibayangkan bahwa sifat tempramental sangat mengganggu dan tidak baik. Ada kalanya seseorang dirasa baik, namun dibalik sifat tersebut ternyata memiliki pribadi yang tempramen. Orang-orang yang memiliki sifat ini jika sedang marah biasanya sangat ringan tangan, suka memukul, berkata kasar serta melakukan perbuatan yang tidak baik. Banyak hal yang dapat diatasi apabila seseorang mau untuk merubah sifatnya itu, diantaranya adalah banyak tersenyum. Dengan banyak senyum sabar maka suasana hati kita akan lebih baik ketika dibanding melampiaskannya dalam kemarahan. Lalu dengan menabur kebiasaan baik, karena untuk mengganti atau merubah sifat maka kita butuh sifat yang lain. Sementara sifat itu dihasilkan dari kebiasaan dan kebiasaan itu dibentuk dari niat, dan perbuatan terus menerus sebagai wujud dari niat tersebut untuk kemudian terciptalah kebiasaan. Dengan kata lain, untuk merubah sifat dari temperamental ke sifat sabar, maka diperlukan 'kebiasaan' bersabar, yang bisa dimulai dari perbuatan 'bersabar'. Ingat akan Tuhan juga sangat perlu, serta selalu menenangkan otak dan fikiran sehingga fikiran kita senantiasa mengalami ketenangan.


RAJUT MERAJUT … :)

Merajut adalah suatu kegiatan kerajinan yang dilakukan dengan cara mengaitkan benang (wol) dengan jarum khusus (hakpen). Orang-orang dulu terutama wanita, hampir banyak yang bisa merajut. Mereka pandai dalam hal kerajinan yang menurut saya sangat handmade sekali. Sekarang ini, banyak orang yang memilih untuk belajar merajut, namun kita ketahui di zaman serba canggih seperti sekarang ini, banyak orang yang memproduksi barang mereka dengan menggunakan mesin. Begitu pula dengan kerajinan merajut, ada yang melakukannya dengan bantuan mesin, bukan buatan tangan. Padahal menurut saya, kerajinan dari hasil merajut yang bagus adalah dengan manual (dengan menggunakan tangan). Karena kerajinan merajut membutuhkan ketelitian dan keuletan serta kesabaran, maka proses pembuatannya pun bisa memakan waktu, yang pastinya akan menghasilkan rajutan yang indah. Dan juga tak heran apabila harga jualnya pun tidak murah.
Nah saya sendiri adalah orang yang sangat menggemari barang-barang serba rajut. Karena menurut saya, semua yang dibuat dengan tangan seperti merajut adalah hal yang menarik mengingat zaman sekarang sudah serba menggunakan mesin. Selain itu barang-barang yang dirajut menurut saya sangat bagus, sangat lucu, sangat menarik dan sangat klasik. Ketertarikan saya pada barang-barang hasil rajutan adalah sejak menginjak bangku SMA. Namun ketika itu saya masih belum terlalu fokus untuk memiliki barang hasil rajutan. Baru akhir-akhir ini, saya sering sekali memperhatikan salah satu iklan di televisi yang sudah sangat dikenal yaitu iklan Oreo jeruk-Afika. Ketika itu yang saya perhatikan adalah syal rajut dan topi rajut yang dikenakan oleh Afika dan temannya. Berulang kali saya selalu memperhatikan syal dan topi tersebut apabila saya melihat iklan itu, dan saya bergumam bahwa topi dan syal yang dikenakan sangat lucu dan bagus, dan ketika itu ibu saya berkata bahwa ia ternyata bisa merajut dan membuat topi seperti iklan di tv tersebut. Lalu minat saya pun bangkit, saya sangat semangat sekali pada saat itu sewaktu mama saya bilang bahwa ia akan mengajari saya bagaimana cara merajut.
Angan-angan saya sudah melayang sedemikian jauh pada waktu itu. Apabila saya sudah bisa merajut dan menghasilkan beberapa barang walaupun masih sederhana, saya akan menggunakannya untuk diri saya sendiri dahulu. Lalu apabila barang yang saya hasilkan semakin baik dan berkualitas, saya akan menjualnya kepada teman-teman dan orang-orang yang saya kenal terlebih dahulu J. Ya, berkhayal memang sangat menyenangkan buat saya, karena saya merasa bisa merasakan hal yang belum tentu terjadi dalam hidup saya. Setidaknya, itu bisa membuat perasaan saya lebih senang :D. Setelah itu saya mulai membeli bahan-bahan yang dibutuhkan untuk belajar teknik dasar merajut. Oh ya, dalam belajar merajut kita harus belajar basicnya terlebih dahulu, dan untuk jarum dan benang, kita menggunakan jarum yang bernama hakpen dengan nomor yang besar, jadi untuk belajar basicnya, kita harus menggunakan jarum yang besar terlebih dahulu karena menurut saya (yang sudah mampu menguasai teknik dasar merajut) akan sangat sulit apabila kita menggunakan jarum yang kecil. Karena jarum yang kecil untuk orang yang sudah mahir dalam merajut.
Setelah saya mendapatkan bahan-bahannya, saya mulai belajar dengan diajari ibu saya. Awalnya saya sangat bingung, saya diam memperhatikan apa yang dilakukan ibu saya, kemudian ia menyuruh saya untuk mulai mengikutinya. Namun alhasil saya tidak bisa hahaha. Tapi saya tidak putus asa, saya terus mencoba dan mencoba. Dan untungnya, ibu saya sabar dalam mengajari saya teknik dasar merajut. Saat saya mencoba untuk yang kelima kali, saya mulai bisa melakukannya walaupun belum sepenuhnya benar. Setelah dua kali mencoba akhirnya saya bisa. Ooh saya senang sekali dan tertawa bahagia karena bisa melakukan teknik dasar tersebut :D.
Kemudian setelah sukses belajar teknik dasar, hari demi hari saya terus mencobanya. Sampai saya mahir betul dalam melakukannya, ibu saya akan mengajari teknik berikutnya yang pasti akan lebih sulit buat saya. Namun seiring kesibukan ibu bekerja dan jadwal kuliah saya, belajar teknik berikutnya pun semakin terhambat. Tetapi sesekali saya suka mengulang lagi bagaimana teknik dasar merajut dan alhamdulilah saya sudah menguasainya.
Lalu semakin lama saya tidak kunjung belajar teknik berikutnya, dan saya berniat untuk membeli buku-buku tentang teknik merajut. Ketika saya menemukan sebuah buku yang bagus, saya pelajari tekniknya dan ternyata sulit juga rupanya. Saya berpikir pada kemampuan saya apabila saya belajar langsung dengan diajari seseorang, mungkin saya akan lebih bisa menguasainya seperti yang diajarkan ibu saya sewaktu mengajarkan teknik dasar.
Oh ya, sebelum saya mencoba untuk belajar bagaimana teknik merajut, saya sudah mempunyai beberapa barang-barang rajutan diantaranya adalah tas, dompet serbaguna dan bros-bros lucu. Untuk tas, awalnya saya membeli secara online difacebook. Memang harganya tidak terlalu murah tetapi setelah barang sampai dan ternyata memang berkualitas baik, saya langsung ingin membeli lagi. Lalu selang beberapa bulan kemudian saya pun mendatangi toko rajut tersebut yang terletak di Bintaro. Memang barang-barang yang bagus, dari desain tokonya pun dirancang sedemikian rupa sehingga menimbulkan kesan nyaman. Begitu banyak yang ingin saya beli, namun mengingat kantong mahasiswa yang tidak memenuhi, jadi saya hanya membeli satu.
Yaa kira-kira seperti itulah ketertarikan saya dalam hal merajut, walaupun saya belum benar-benar menguasai bagaimana cara merajut, tetapi paling tidak saya sudah mengetahui bagaimana dasar-dasarnya. Dan yang pasti saya akan terus mencoba sampai saya mahir dan bisa memproduksi hasil karya saya suatu hari nanti J. Ini dia sedikit dari koleksi saya teman-teman ... :)




Selasa, 20 Maret 2012

kesehatan mental


KONSEP SEHAT BESERTA DIMENSINYA

Menurut saya, suatu hal yang paling berharga dalam hidup adalah sehat, sehat dalam arti fisik, psikis, sosial dan spiritual. Tanpa sehat pun, kita tidak akan bisa melakukan apapun yang kita inginkan. Maka dari itu sehat adalah sesuatu yang mahal, jadi menjaga diri dengan tetap sehat sangat penting untuk dilakukan. Karena apabila kita tidak merasa diri kita sehat, jiwa dan fikiran kita pun tak akan pernah bisa sehat, baik untuk berfikir maupun untuk melakukan tugas. Lalu apakah konsep sehat itu? Konsep sehat adalah konsep yang timbul dari diri kita sendiri secara sadar mengenai berbagai upaya untuk mendapatkan status sehat bagi tubuh kita. Apakah kita selama ini menyadari bahwa apa yang ada didalam tubuh kita adalah tubuh yang sehat? Seperti dijelaskan diawal pembahasan, diri yang sehat adalah mencakup sehat secara fisik, psikis, sosial dan spiritual. Sehat dalam arti fisik berarti sehat secara jasmani, tubuh kita tidak terkena penyakit, sehat secara psikis berarti secara psikologis diri kita sehat seperti mampu menyelesaikan setiap masalah-masalah yang menimpa diri kita, sedangan sehat secara sosial yaitu hubungan kita dengan keluarga, rekan kerja, sahabat-sahabat dan sanak famili berjalan baik, lalu sehat secara spiritual adalah diri kita sehat secara rohaniah dengan adanya siraman-siraman rohani yang membuat kita selalu ingat akan Tuhan dan selalu menyadari bahwa hidup ini terus berjalan untuk selalu bisa mengembangkan diri kita dengan lebih baik.
Di zaman seperti sekarang ini, agar bisa sehat adalah merupakan suatu kebutuhan. Kebutuhan yang harus dirasakan setiap waktu agar kita bisa melakukan segala aktivitas yang selalu kita jalani setiap harinya. Jadi dengan sehatnya tubuh kita, jasmani kita, fisik kita, mental kita dll maka sudah harus disyukuri.
Dengan berkembangnya diri kita secara sehat dan baik, maka akan timbul pula ciri kepribadian kita dengan menunjukkan hal positif, tentunya bagi diri kita sendiri. Jelas bahwa kita harus mampu membentuk diri yang sehat dan berkompeten agar menjadi pribadi yang baik dalam segala hal. Dengan begitu, kita harus bisa membuat bagaimana kita menjadi menurut kemampuan kita.








SEJARAH PERKEMBANGAN KESEHATAN MENTAL

Sejarah perkembangan kesehatan mental sudah ada sejak zaman prasejarah dulu. Yang dimulai dengan manusia-manusia purba yang mengobati diri mereka dengan cara yang amat sederhana, yaitu dengan menghibur kawannya atau dengan menatap langit untuk menjernihkan pikiran mereka yang hidupnya sangat dekat dengan hewan buas dan predator, yang seringkali digigit atau dicakar harimau sehingga membuat mereka takut dan merusak mental mereka.
Kemudian pada zaman peradaban awal seperti di yahudi, India, Cina, Mesir, imam-imamnya dan tukang-tukang sihir merawat orang-orang yang sakit mental. Di abad pertengahan, dokter-dokter di Eropa menggunakan jimat-jimat. Misalnya seperti Alexander yang menekankan pentingnya factor-faktor konstutisional dan menghubungkannya dengan tipe-tipe khusus kekalutan mental. Ia menyelidiki luka-luka pada lobus frontalis serta memperhatikan perubhan-perubahan tingkah laku yang menyertainya. Pada abad pertengahan ini, banyak yang menggunakan ilmu sihir dalam mneyembuhkan penyakit mental kala itu.
Lalu seiring berjalannya waktu, ilmu kesehatan mental mulai berkembang lagi dari masa ke masa. Pada tahun 1745-1826 seorang dokter Perancis, Philipe Pinel menggunakan filsafat polotik dan sosial yang baru untuk memecahkan problem penyakit mental. Dia terpilih menjadi kepala Rumah Sakit Bicetre di Paris. Di rumah sakit ini, pasiennya dirantai, diikat ketembok dan tempat tidur. Para pasien yang telah di rantai selama 20 tahun atau lebih, dan mereka dianggap sangat berbahaya dibawa jalan-jalan di sekitar rumah sakit. Akhirnya, diantara mereka banyak yang berhasil, mereka tidak lagi menunjukkan kecenderungan untuk melukai atau merusak dirinya.
Dan pada era modern sekarang ini, perubahan yang signifikan terjadi dalam melakukan pengobatan terhadap penyakit kesehatan mental. Dengan berdirinya National Association for Mental Health. Gerakan mental hygiene ini terus berkembang sehingga pada tahun 1975 di Amerika terdapat lebih dari seribu perkumpulan kesehatan mental.








BAGAIMANA PRIBADI SESEORANG DAPAT BERKEMBANG?

Seperti yang telah diketahui, perkembangan kepribadian seseorang menurut para ahli adalah dengan adanya tahap-tahap yang berhierarki. Banyak teoritikus yang mengemukakan tentang kepribadian, namun yang dibahas kali ini adalah kepribadian menurut Erik H Erikson dan Sigmund Freud yang mempunyai keunikan tahap masing-masing menurut apa yang telah dipelajarinya.

A.    ERIKSON
Menurut Erikson, perkembangan pribadi seseorang dapat berkembang melalui 8 tahap dan berawal dari masa bayi atau saat bayi baru dilahirkan. Yaitu :
1.      Kepercayaan Dasar versus Kecurigaan Dasar adalah kepercayaan dasar yang paling awal terbentuk selama tahap sensorik oral. Jadi sejak bayi sang ibu sudah menunjukkan fungsinya untuk menjalin keakraban dan menjalin kepercayaan serta perlindungan antara bayi dan sang ibu.
2.      Otonomi versus Rasa Malu dan Ragu-ragu adalah perjuangan anak terhadap pengalaman baru dan lebih berorientasi pada kegiatan/tugas/tuntutan. Jadi pada tahap kedua ini anak mulai menjalani berbagai tugas dan tuntutan, seperti tuntutan untuk mengontrol diri ataupun tuntutan untuk mengontrol diri dari lingkungan.
3.      Inisiatif versus Kesalahan adalah satu masa untuk memperluas penguasaan dan tanggung jawab. Pada tahap ini anak menampilkan diri lebih maju dan imbang secara fisik dan juga secara kejiwaan.
4.      Kerajinan versus Inferioritas adalah anak harus belajar mengontrol imajinasinya yang sangat kaya dan mulai menempuh pendidikan formal.
5.      Identitas versus Kekacauan Identitas adalah individu mulai merasakan suatu perasaan tentang identitasnya sendiri, perasaan bahwa ia adalah manusia unik. Dalam tahap kelima ini adalah individu yang sudah beranjak remaja dan siap  untuk memasuki suatu peranan yang berarti ditengah masyarakat.
6.      Keintiman versus Isolasi adalah orang-orang dewasa awal siap dan ingin menyatukan identitasnya dengan orang-orang lain dan mereka juga mendambakan hubungan yang intim-akrab. Seperti contoh pasangan muda yang ingin melanjutkan hubungan mereka yang lebih serius kearah pernikahan.
7.      Generativitas versus Stagnasi adalah perhatian terhadap apa yang dihasilkan seperti keturunan, ide-ide, serta pembentukan untuk generasi-generasi mendatang. Pada tahap ini adalah rentang usia sekitar paruh baya.
8.      Integritas versus Keputusasaan adalah keadaan yang dicapai seseorang setelah memelihara segalanya seperti benda-benda, orang-orang, ide-ide, dan setelah berhasil menyesuaikan diri dengan keberhasilan-keberhasilan dan kegagalan-kegagalan dalam hidup. Pada tahap terakhir ini seseorang sudah mencapai tahap kepuasan dalam hidupnya dan terjadi pada rentang usia dewasa akhir.

B.     FREUD

Menurut Freud, perkembangan pribadi seseorang dapat berkembang dengan adanya beberapa tahap yaitu :

1.      Tahap Oral yaitu sumber utama bayi interaksi terjadi melalui mulut, sehingga perakaran dan refleks mengisap adalah sangat penting. Mulut sangat penting untuk makan, dan bayi berasal kesenangan dari rangsangan oral melalui kegiatan memuaskan seperti mencicipi dan mengisap. Karena bayi sepenuhnya tergantung pada pengasuh (yang bertanggung jawab untuk memberi makan anak), bayi juga mengembangkan rasa kepercayaan dan kenyamanan melalui stimulasi oral.

2.      Tahap Anal yaitu anak percaya bahwa focus utama libido mereka adalah dari anus. Misalnya dengan toilet training. Menurut Sigmund Freud, keberhasilan pada tahap ini tergantung pada cara di mana orang tua pendekatan pelatihan toilet.

3.      Tahap Phalik yaitu fokus utama dari libido adalah pada alat kelamin. Anak-anak juga menemukan perbedaan antara pria dan wanita. Freud juga percaya bahwa anak laki-laki mulai melihat ayah mereka sebagai saingan untuk kasih sayang member kasih saying pada ibu.

4.      Tahap Laten yaitu dimana si anak mulai bergaul dengan teman sejenis (homoseksual alamiah). Dengan melakukan interaksi sosial dan pengejaran intelektual.

5.      Tahap Genital yaitu individu mengembangkan minat seksual yang kuat pada lawan jenis. Dimana dalam tahap-tahap awal fokus hanya pada kebutuhan individu, kepentingan kesejahteraan orang lain tumbuh selama tahap ini. Jika tahap lainnya telah selesai dengan sukses, individu sekarang harus seimbang.

Jadi masing-masing teoritikus memaparkan pendapatnya dengan cara mereka dan dari hasil belajarnya. Kesimpulannya adalah jika menurut Erikson, perkembangan kepribadian terbentuk adalah dengan dimulai sejak bayi baru dilahirkan, masa kanak-kanak, remaja, dewasa awal sampai dewasa akhir. Sedangkan menurut Freud kepribadian seseorang dapat berkembang juga dari tahap awal semenjak masa bayi sampai pada usia anak-anak akhir.





KEPRIBADIAN SEHAT

Jika ditanya, pasti banyak orang yang ingin memiliki kepribadian yang sehat, memiliki daya kemampuan yang baik yang pasti akan mempengaruhi kepribadian kita sendiri. Akan tetapi, banyak pula dari mereka yang tidak sadar bagaimana membentuk pribadi yang sehat, pribadi yang kuat dalam menjalani kehidupannya. Kepribadian adalah kesatuan yang teratur dan dinamis antara fisik dan psikologis yang akan terwujud dalam prilaku unik dan khas. Sedangkan pribadi yang sehat yaitu pribadi yang mencakup 4 dimensi utama yaitu spiritual, fisik, sosial, dan psikis.
Menurut saya, kepribadian yang sehat ialah pribadi yang mampu merealisasikan seluruh kemampuannya dengan matang dan baik, selalu kearah yang positif, mampu menerapkan berbagai hal yang dimiliki secara kompeten. Tidak hanya sehat dalam arti tidak sakit secara fisik, secara emosional pun harus bisa menjadi sehat, menjaga hati dan fikiran agar tetap bisa berfikir positif. Akan tetapi, tidak adanya tingkah laku neurotis atau psikotis tidak cukup untuk menilai seseorang sebagai pribadi yang sehat. Pribadi yang sehat dan baik juga pribadi yang berfungsi sepenuhnya dalam segala hal, dapat mengaktualisasikan dirinya sepenuhnya, produktif dan matang.
Sebagai individu, kita akan-atau pernah merasakan bagaimana mencapai tahap-tahap agar kita bisa membangun serta membentuk kepribadian diri kita secara matang dan sehat sehingga mampu dalam mengaktualisasikan berbagai keinginan dan hasrat-hasrat yang kita inginkan. Namun jika kepribadian yang tidak sehat mampu menyalurkan berbagai hal, maka ia adalah individu yang mempunyai prinsip untuk melakukan semua hal dengan tidak wajar, tidak matang, dan tidak produktif.
Semua yang baik dan terlihat wajar adalah hal yang menyenangkan. Karena dengan memiliki kepribadian yang sehat, sudah barang tentu kita akan menikmati hasil dari upaya-upaya yang kita lakuka dan dengan hati yang tenang.


Daftar pustaka :
-          Syarifuddin, ahmad. Puasa menuju sehat Fisik-Psikis. 2003.
-          Schultz, duane. Psikologi Pertumbuhan. Model-model Kepribadian Sehat. 1991.
-          Hall S, calvin & Lindzey, Gardner. Teori-teori Psikodinamik.1993
-          Wratsongko, madto. Solat jadi obat. 2010.
-          Semiun, yustinus Drs. Kesehatan mental 1. 2006.