Senin, 26 Desember 2011

Ulasan Mengenai Jurnal Psikologi dan Internet

ULASAN MENGENAI JURNAL PSIKOLOGI DAN INTERNET

Pada kesempatan kali ini saya akan mengulas sebuah jurnal mengenai hubungan antara dunia Psikologi dengan maraknya Internet dikalangan masyarakat yang sudah menjamur. Dalam jurnal kali ini saya akan memberikan sedikit pendapat saya yang berkenaan dengan judul jurnal tersebut, yaitu “Pengaruh Loneliness Terhadap Internet Addiction Pada Individu Dewasa Awal Pengguna Internet”.
Didalam isi jurnal tersebut banyak dikemukakan masalah-masalah loneliness terhadap internet addiction. Kesimpulan arti dari Loneliness menurut beberapa ahli ialah suatu perasaan yang tidak menyenangkan disebeakan tidak adanya kesesuaian antara hubungan sosial yang diharapkan dengan kenyataan hubungan interpersonalnya akibat terhambat atau berkurangnya hubungan sosial yang dimiliki seseorang. Loneliness disebabkan diantaranya adalah karena kurangnya interaksi sosial individu dengan lingkungan masyarakat disekitarnya, juga karena kesendirian yang dialami oleh individu.
Kegiatan yang dilakukan individu loneliness biasanya tak membawa pengaruh besar bagi dirinya dalam melakukan kontak sosial, bahkan bisa membuat individu tersebut semakin sulit dalam membangun suatu hubungan. Faktor yang menyebabkannya antara lain adalah usia, status perkawinan, gender, status sosial ekonomi, dan juga karakteristik latar belakang. Menurut McKenna & Bargh dalam Weiten dan Llyod, internet sebagai salah satu cara untuk mengurangi loneliness karena internet memungkinkan seseorang dapat menjelajahi seluruh individu satu dengan yang lainnya di belahan dunia. Sisi positifnya adalah mengembangkan perasaan mendapat dukungan sosial serta menjalin persahabatan secara online. Namun sisi negatifnya adalah jika individu menghabiskan banyak waktu di internet dimanapun ia berada, maka individu loneliness akan menyediakan waktu lebih sedikit untuk berinteraksi dengan tatap muka didunia nyata serta mengurangi kesempatan untuk lebih jauh mengenal hubunganya dengan dunia nyata.
Memang, menurut saya segala kegiatan apapun pasti memiliki nilai psitif dan negatifnya. Seperti contoh kasus individu yang mengalami loneliness tersebut diatas, ada baiknya bila seorang loneliness mencoba memperbaiki hubungan sosialnya dengan lebih baik lagi misalnya dengan menambah kegiatan aktif yang bisa membangun diri sendiri dalam mengatasi perasaan loneliness seperti mengikuti organisasi diluar pekerjaan, aktif dalam setiap kegiatan yang berkaitan dengan pekerjaan, mengunjungi kerabat, dll.
Demikian sedikit ulasan yang dapat saya simpulkan dari jurnal tersebut, kurang lebihnya mohon maaf dan semoga bermanfaat.
Jurnal tersebut dapat dilihat pada link ini
http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/42094954.pdf
http://anandaaristya.wordpress.com/2011/10/28/jurnal-psikologi-dan-internet-pengaruh-loneliness-terhadap-internet-addiction/

Kamis, 24 November 2011

Kegunaan Internet dalam Ilmu Psikologi


KEGUNAAN INTERNET DALAM ILMU PSIKOLOGI

            Dalam sejarah panjang internet sejauh ini, banyak sekali manfaat yang dihasilkan dari penggunaan internet, baik dalam segi informasi maupun segala hal baru yang didapatkan. Dari sisi bidang Psikologi maupun Fisiologi, salah satu manfaat dari penggunaan internet itu sendiri khususnya untuk orang-orang paruh baya dan orang tua adalah membantu meningkatkan daya otak, demikian para peneliti menyarankan. sebuah tim dari University of California Los Angeles menyatakan bahwa “searching” di Web dapat menstimulasi pusat-pusat otak yang mengontrol pengambilan keputusan dan pemikiran-pemikiran yang kompleks. Para peneliti juga mengatakan, ini bahkan dapat membantu “Melawan” perubahan psikological yang berhubungan dengan usia yang menyebabkan menurunnya kinerja otak. Hasil penelitian ini tercantum di dalam American Journal of Geriatric Psychiatry.
            Begitu pula disaat usia seseorang bertambah, perubahan didalam otak pun terjadi termasuk penyusutan dan penuruan aktivitas sel yang mempengaruhi kinerja otak. Namun ada beberapa kegiatan lain yang tetap menjaga kinerja otak misalnya kegiatan mengisi teka teki silang yang mengasah kemampuan otak. Begitu pula dengan penggunaan internet yang juga bermanfaat karena searching di internet melibatkan aktivitas otak yang rumit, yang dapat membantu latihan dan meningkatkan fungsi otak. Namun dibandingkan membaca biasa, internet meminta orang untuk memilih tentang apa yang harus diklik untuk mendapatkan informasi relevan dan universal.
Para peneliti mengatakan bahwa secara sederhana, tugas sehari-hari seperti searching di Internet dapat meningkatkan “Perputaran” kerja otak pada orang dewasa, dan menunjukkan bahwa otak kita adalah sensitif dan dapat terus belajar seperti kita tumbuh menjadi tua, juga searching menjadi pesan positif agar masyarakat tetap aktif, tetapi masih sangat sedikit bukti nyata bahwa menjaga otak dengan teka-teki, permainan atau kegiatan lainnya dapat mengembangkan kesehatan kognitif dan mengurangi risiko demensia, yaitu penurunan fungsional yang disebabkan oleh kelainan yang terjadi pada otak.
            Namun bagaimana dengan orang-orang yang adiktif akan internet? Dengan orang-orang yang menggunakan internet secara tidak sehat? Menghabiskan waktu didepan komputer mungkin bagi sebagian orang tidaklah masalah, namun bagaimana bila permasalahan muncul yang berlanjut akibat dari penggunaan internet yang tidak sehat yang bisa menyebabkan gangguan adiktif? Tanda-tanda orang yang menggunakan internet secara tidak sehat adalah tidak bisanya berhenti menggunakan komputer, menggunakan komputer melebihi kapasitas waktu yang telah ditentukan, menggunakan komputer secara berulang ketika merasa sedih ataupun senang, merasa gelisah apabila berhenti menggunakan internet, dan tetap berada didepan komputer apabila sudah tidak ada hal yang dilakukan yang berkenaan dengan komputer.
            Lalu dampak yang diperoleh bagi orang yang adiktif akan internet yaitu tidak teraturnya pola makan, tidak teraturnya pola tidur, lelah fisik, sulit mengatur waktu, sulit menyelesaikan tugas, kegagalan dalam menjalin hubungan serta gangguan psikologis, Seorang psikiater dari New York University, Dr. Joel Gold, menemukan adanya gangguan kejiwaan pada individu yang teradiktif internet, ia menyebutnya sebagai Truman Show Delusion, beberapa ahli lain menyebutnya sebagai internet delusion.
Perilaku ini seperti gangguan delusi pada umumnya, individu seperti merasa dimatai-matai, berbicara sendiri menyangkut internet, pikiran yang tenggelam dengan dunia maya. Dengan begitu, baiknya kita menggunakan komputer dan internet secara sehat dan teratur agar tak berdampak buruk bagi kesehatan dan kehidupan kita.


Referensi :

Rabu, 26 Oktober 2011

Analisis Image Pada Seseorang



Pada kesempatan kali ini saya akan berusaha menganalisis seseorang dengan menggunakan berbagai macam foto-fotonya. Mulai dari image apa yang ditonjolkan dari foto, kepribadiannya, maupun cara ia melakukan segala sesuatunya. Ia adalah seorang remaja SMA bernama Citta. 

 
Banyak orang-orang yang memiliki kepribadian ekstrovert tetapi apabila ia bergaya didalam foto, cara berfoto/bergayanya terlihat seperti orang yang memiliki kepribadian introvert. Begitu juga sebaliknya yang memiliki kepribadian introvert, terkadang apabila ia berfoto gayanya tampak seperti orang yang ekstrovert. Artinya, jika kita melihat foto seseorang tidak menutup kemungkinan apa yang kita lihat dari gayanya, ia bukan seseorang yang sama dengan cara bergayanya. Apabila dilihat dari cara Citta bergaya didalam foto tersebut diatas, yang saya tangkap adalah gaya yang menunjukkan bahwa itu bukan sebuah gaya foto yang seperti orang introvert. Memang, Citta ini adalah termasuk orang yang memiliki kepribadian ekstrovert, ia sangat menarik, talkactive, komunikatif, pintar, rasa penasarannya tinggi, terbuka dengan dunia luar dan excited dengan segala sesuatu yang baru.






Seperti yang saya lihat dari foto diatas, terlihat jelas bahwa ia bukanlah orang yang introvert, ia bukan orang yang pemalu. Ya, karena ditengah-tengah orang banyak ia tak sedikitpun merasa malu dan enggan untuk di foto. 


           Dalam foto diatas juga tampak bahwa ia sangat menyukai hal tersebut, dimana disaat ia direkam untuk diabadikan dan juga saat diminta untuk berfoto dengan siapa saja. Kepribadian yang memiliki nilai positif memang, namun segala sesuatu pasti ada sisi positif dan negatifnya. Begitu juga dengan sifat ekstrovert yang dimiliki oleh Citta sendiri, negatifnya adalah ia jadi sulit dalam membina suatu hubungan personal yang lebih dalam dengan lawan jenis. Namun positifnya ia mampu dan terampil dalam melakukan perjalanan kedunia luar dan dengan leluasa dapat berinteraksi dengan banyak orang sehingga membuat orang-orang menyukainya.
            Tetapi intinya, didalam diri setiap orang pasti memiliki kedua sifat tersebut, namun hanya 1 sifat yang lebih menonjol (dominan).