Selasa, 08 Oktober 2013

tugas 2 (sistem informasi psikologi)


Tugas 2
Arsitektur Komputer & Struktur Kognitif Manusia
1.      Pengertian Arsitektur Komputer
Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, Arsitektur Komputer adalah konsep perencanaan dan struktur pengoperasian dasar dari suatu sistem komputer. Arsitektur komputer ini merupakan rencana cetak-biru dan deskripsi fungsional dari kebutuhan bagian perangkat keras yang didesain (kecepatan proses dan sistem interkoneksinya).
Arsitektur komputer juga dapat didefinisikan dan dikategorikan sebagai ilmu dan sekaligus seni mengenai cara interkoneksi komponen-komponen perangkat keras untuk dapat menciptakan sebuah komputer yang memenuhi kebutuhan fungsional, kinerja, dan target biayanya.

2.      Struktur Kognisi Manusia
Struktur kognisi (dalam Abdulkarim, 2006) yaitu keseluruhan pengetahuan yang dapat dijadikan landasan untuk memahami dan menafsirkan dunia dan kejadian-kejadian alam. Sedangkan kognisi manusia adalah unsur yang saling berhubungan antara satu sama lain yang saling mengakomodir atau saling melengkapi antara fungsi-fungsi, skema. Seperti bagian otak yang mengakomodir unsure bagian-bagian tubuh yang menjadikan suatu sistem yang kompleks.

3.      Kaitan antara Struktur Manusia dan Arsitektur Komputer
Hubungan yang terjadi antara struktur kognisi manusia dengan arsitektur komputer tentunya sangat kompleks. Karena membuat arsitektur komputer itu sendiri tentunya dengan usaha dari kognisi manusia. Bagaimana manusia berfikir, menganalisa, memproses dalam pembuatan arsitektur komputer tentunya tidak luput dari upaya yang dilakukan oleh manusia. Begitu pula sebaliknya, struktur kognisi manusia pun terkadang membutuhkan bantuan arsitektur komputer dalam membantu menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada. Jadi antara struktur kognisi manusia dengan arsitektur komputer cukup erat kaitannya karena saling membutuhkan dan saling mempengaruhi.

4.      Kelebihan dan kelemahan Arsitektur Komputer dibandingkan Struktur Kognisi Manusia

Kelebihan dan kekurangan dari arsitektur komputer, yaitu :
Kelebihan:
  1. Memiliki processor yang berjumlah lebih dari satu
  2. Bisa digunakan oleh banyak pengguna (multi user)
  3. Dapat membuka beberapa aplikasi dalam waktu bersamaan
  4. Kecepatan kerja processornya hingga 1GOPS (Giga Operations Per Second)
Kekurangan:
  1. Karena ukurannya yang besar, maka diperlukan ruangan yang besar untuk menyimpannya
  2.  Harganya sangat mahal
  3. Interface dengan pengguna masih menggunakan teks
  4. Membutuhkan daya listrik yang sangat besar
Kelebihan dan kekurangan dari struktur kognisi, yaitu :
Kelebihan :
  1. Struktur kognisi lebih sistematis sehingga memiliki arah dan tujuan yang jelas
  2. Banyak memberi motivasi agar terjadi proses belajar
  3. Mengoptimalisasikan kerja otak secara maksimal
Kekurangan :
  1. Membutuhkan waktu yang cukup lama
  2. Terkadang sulit mengaplikasikannya dikehidupan sehari-hari, karena tergantung individu masing-masing dalam mengoptimalkan cara berpikir mereka

5.      Contoh kasus

Kasus
Di zaman yang berkembang pesat seperti saat ini sudah banyak bermunculan berbagai teknologi yang sangat canggih, dari mulai otomotif seperti mobil yang mempunyai sistem navigasi sampai pada telepon genggam yang berbasis android yang saat ini sedang booming. Tentu hal tersebut sangat membantu serta memudahkan masyarakat yang zaman sekarang terbilang selalu sibuk dengan pekerjaannya dan segala aktivitasnya. Namun jika diperhatikan, justru banyak masyarakat yang menjadi “malas” karena majunya teknologi saat ini. Interaksi sosial pun menjadi rendah, tidak saling bersosialisasi, apalagi menjadi malas untuk berfikir karena kecanggihan dari teknologi yang ada.

Analisis Kasus
Menurut saya, kemajuan teknologi saat ini memang sangat banyak membantu, terbukti dengan nilai konsumsi masyarakat yang tiada hentinya dalam menggunakan teknologi yang berkembang pesat. Namun disisi lain mulai terlihat perubahan yang dominan, yang membuat masyarakat seolah-olah adiktif dengan kecanggihan teknologi saat ini. Seperti misalnya kecanggihan Google saat ini yang mampu menelusuri berbagai hal didunia ini dengan sangat mudah untuk diakses. Dengan begitu pun manusia jadi jarang untuk berfikir dan mengolah pola kognisinya karena terlalu mudah dan nyaman menggunakan teknologi tersebut. Dan menurut saya, ada baiknya bila manusia itu sendiri bisa menyeimbangkan antara penggunaan teknologi dengan daya berfikirnya, agar tidak mudah menjadi orang yang selalu bergantung.

Sumber            :

http://id.wikipedia.org/wiki/Informasi diakses tanggal 6 Oktober 2013.

Abdulkarim, Aim. (2006). Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung : Grafindo Media Pratama.

http://ririnyp.wordpress.com/2013/09/27/arsitektur-komputer-dan-struktur-kognisi-manusia-2/

Tugas 1 (Sistem Informasi Psikologi)



Tugas 1
Sistem Informasi Psikologi
1.      Pengertian Informasi
Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, Informasi adalah pesan (ucapan atau ekspresi) atau kumpulan pesan yang terdiri dari order sekuens dari simbol, atau makna yang dapat ditafsirkan dari pesan atau kumpulan pesan. Informasi dapat direkam atau ditransmisikan. Hal ini dapat dicatat sebagai tanda-tanda, atau sebagai sinyal berdasarkan gelombang. Informasi adalah jenis acara yang mempengaruhi suatu negara dari sistem dinamis.
Sedangkan menurut Gaol (2008), Informasi adalah data yang sudah dibentuk ke dalam sebuah formulir bentuk yang bermanfaat dan dapat digunakan untuk manusia.

2.      Bagaimana pengertian informasi sehingga dapat berinteraksi dengan sistem
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa pengertian informasi dapat disimpulkan sebagai pesan atau data yang mempunyai makna untuk dapat digunakan oleh manusia. Dapat dikaitkan dengan sebuah sistem, yang memiliki pengertian menurut Wikipedia Bahasa Indonesia yaitu suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan.
Dapat pula disimpulkan secara umum bahwa kaitan antara informasi dengan sistem yaitu dapat saling berinteraksi dengan masuknya sebuah informasi kedalam pikiran lalu dihubungkan agar bisa memudahkan proses informasi yang didapat secara lebih mudah dalam mencapai suatu tujuan.

3.      Pengertian Sistem Informasi Psikologi
Menurut McLeod (2008), mendefinisikan Sistem Informasi adalah suatu sistem virtual yang memungkinkan manajemen mengendalikan operasi sistem fisik perusahaan.
Sedangkan menurut asal katanya, psikologi berasal dari bahasa Yunani Kuno yaitu “Psyche” yang berarti jiwa dan "logia” yang artinya ilmu, sehingga secara etimologis, psikologi dapat diartikan dengan ilmu yang mempelajari tentang jiwa (dalam Wikipedia Bahasa Indonesia).
Psikologi adalah sebuah displin ilmu yang berfokus pada perilaku dan berbagai proses mental serta bagaimana perilaku dan berbagai proses mental ini dipengaruhi oleh kondisi mental organisme dan lingkungan eksternal (dalam Wade dan Travis, 2008).
Apabila menjadi satu kesatuan berarti sistem informasi psikologi adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi tersebut untuk mendukung serta mengkombinasikan antara teknologi dengan proses mental yang berfokus pada perilaku.

4.      Bagaimana penggunaan sistem informasi dalam psikologi
Pada saat ini banyak ilmu yang mengaplikasikan ilmu tersebut dengan ilmu yang lainnya. Misalnya saja ilmu psikologi digabungkan dengan ilmu sosiologi/sosial menjadi psikologi sosial. Begitu juga dengan sistem informasi yang mengaplikasikan ilmunya dengan psikologi, menjadi sistem informasi psikologi.
Di dalam ilmu psikologi saat ini, salah satu yang menerapkan gabungan antara sistem informasi dengan psikologi yaitu dalam bidang perusahaan, khususnya dibidang HRD yang menggunakan sistem informasi untuk menjalankan aktivitasnya dalam menganalisa kinerja karyawan, dan juga dalam bidang psikologi yang saat ini menskoring alat tes sudah menggunakan sistem informasi agar lebih mudah..

5.      Contoh kasus
Kasus

Banyak sekali penggunaan sistem informasi terhadap psikologi. Salah satunya pada alat tes, bahkan tes-tes psikologi sebagian besar sudah menggunakan komputerisasi untuk penghitungan hasil akhir bahkan dalam pengisian testnya.
Ada banyak pula orang-orang yang pernah mengikuti beberapa test psikologi sederhana melalui sebuah situs sosial media, dimana disana kita diminta untuk mengisi beberapa soal dengan pilihan ganda sebagai jawabannya. Setelah diikuti lebih lanjut, dapat diketahui soal-soal tersebut merupakan salah satu dari test psikologi yang disederhanakan dan dibuat lebih mudah dipahami. Dengan mengisi pilihan ganda yang tersedia dan menjadikan jawaban paling dominan sebagai tolak ukur hasil test, keluarlah hasil test tersebut. Tidak terlalu valid dan reabilitas mungkin, tetapi ini merupakan salah satu contoh bahwa test psikologi tidak sekolot yang banyak orang bayangkan dan test psikologi mengikuti perkembangan zaman dengan turut menggunakan system informasi atau komputerisasi untuk mempermudah penggunaan alat testnya.

Analisis Kasus
Dari kasus yang telah dijabarkan diatas, dapat saya simpulkan bahwa seiring dengan berkembangnya teknologi yang sangat canggih dan memudahkan banyak orang untuk mengakses berbagai situs ataupun website yang diinginkan, justru cenderung dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi. Dan itu merupakan salah satu contoh kasus yang sangat tidak baik, karena mengingat dalam dunia psikologi, untuk mendapatkan alat tes psikologi butuh perjuangan yang sangat panjang dan untuk membeli alat tes tersebut pun sangat mahal harganya, justru disini dimanfaatkan dengan tidak memikirkan hal-hal ataupun kemungkinan-kemungkinan buruk lainnya. Apalagi secara umum hasil-hasil dari tes psikologi “palsu” di media sosial tersebut tidak valid dan pastinya orang-orang di media sosial yang menggunakan aplikasi tes psikologi tesebut akan lebih mudah terpengaruh dan mempersepsikan bahwa dirinya seperti apa yang dikatakan pada hasil tes psikologi tersebut. Padahal bagi seorang psikolog, untuk memberitahu bahwa klien memiliki masalah XXX misalnya, harus melewati berbagai tes dan asesmen ataupun wawancara, sedangkan disini tes psikologi hanya dengan memilih pilihan ganda dan langsung terlihat hasil akhirnya. Dan menurut saya itu tidak baik dan tidak valid, karena akan membuat persepsi yang salah pada orang-orang yang menggunakan tes psikologi di media sosial tersebut.



Sumber            :

http://id.wikipedia.org/wiki/Informasi diakses tanggal 6 Oktober 2013.

Chr. Jimmy L.Gaol. 2008. Sistem informasi manajemen. Grasindo. Jakarta.

Wade, C., & Tavris, C. (2008). Psikologi edisi kesembilan. Jakarta: Erlangga

Raymond McLeod J.R dan George P Shcell. 2008. Sistem informasi manajemen. Edisi 10. Salemba empat. Jakarta.