PRIBADI YANG TEMPRAMENTAL
Apabila berbicara tentang seseorang yang mempunyai sifat tempramental, saya langsung merasa bahwa orang tersebut sangat tidak menyenangkan dalam hal apapun. Ya, saya sangat tidak menyukai seseorang yang mempunyai sifat tempramen. Karena menurut saya, orang tersebut akan melakukan berbagai macam hal dengan cara yang kasar dan tidak baik serta emosinya mudah terpancing. Lalu disini saya menulis tentang pribadi yang tempramen sedangkan saya tidak menyukai orang yang tempramen, karena saya ingin berbagi hal yang saya ketahui tentang individu yang memiliki sifat tersebut.
Kelihatannya sifat tempramen memang sulit untuk dirubah, menurut saya. Apalagi bagi seseorang yang sudah dewasa, namun seseorang yang masih usia dini mungkin bisa untuk merubah sifat tersebut karena masih dalam batas labil serta mudah terpengaruh.
Belum lama, ada kasus tentang seorang wanita yang dibunuh dan dimasukkan kedalam pipa besi oleh kekasihnya lantaran cemburu. Pria yang membunuh kekasihnya (kekasih gelap) tersebut cemburu karena wanita itu mengirim sms dengan seorang lelaki yang tidak dikenalnya. Dan karena refleks ia langsung mengambil pipa besi dan memukul wanita tersebut berulang kali sampai meninggal. Kasus tersebut terjadi karena pria tersebut mempunyai sifat yang tempramental sehingga memicu dirinya melakukan perbuatan tersebut.
Dari contoh kasus diatas, dapat dibayangkan bahwa sifat tempramental sangat mengganggu dan tidak baik. Ada kalanya seseorang dirasa baik, namun dibalik sifat tersebut ternyata memiliki pribadi yang tempramen. Orang-orang yang memiliki sifat ini jika sedang marah biasanya sangat ringan tangan, suka memukul, berkata kasar serta melakukan perbuatan yang tidak baik. Banyak hal yang dapat diatasi apabila seseorang mau untuk merubah sifatnya itu, diantaranya adalah banyak tersenyum. Dengan banyak senyum sabar maka suasana hati kita akan lebih baik ketika dibanding melampiaskannya dalam kemarahan. Lalu dengan menabur kebiasaan baik, karena untuk mengganti atau merubah sifat maka kita butuh sifat yang lain. Sementara sifat itu dihasilkan dari kebiasaan dan kebiasaan itu dibentuk dari niat, dan perbuatan terus menerus sebagai wujud dari niat tersebut untuk kemudian terciptalah kebiasaan. Dengan kata lain, untuk merubah sifat dari temperamental ke sifat sabar, maka diperlukan 'kebiasaan' bersabar, yang bisa dimulai dari perbuatan 'bersabar'. Ingat akan Tuhan juga sangat perlu, serta selalu menenangkan otak dan fikiran sehingga fikiran kita senantiasa mengalami ketenangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar