Dalam ilmu Psikologi sejauh ini, berusaha agar dipandang sebagai pendekatan yang ilmiah. Salah satu untuk menjadi ilmu yang ilmiah adalah dengan pengukuran. Artinya, kualitas kualitas Psikologis manusia diberikan dengan atribut berupa angka angka untuk lebih Matematis/Sistematis. Contoh disini untuk kasus psikologis dengan ilmu matematika adalah Statistik Inferensial. Statistik Inferensial adalah cara atau metode kuantitatif yang digunakan untuk pengambilan kesimpulan ataupun statistik yang digunakan untuk menggeneralisasikan data sampel terhadap populasi. Umumnya dari perhitungan statistik ini, banyak dilakukan penelitian dan pengumpulan data dalam masalahnya dengan psikologi. Contohnya adalah masalah pengaruh signifikan tayangan pada televisi terhadap anak anak, ataupun seperti contoh lain yaitu pengaruh bonus upah terhadap karyawan yang bisa menjadi motivasi untuk lebih giat bekerja.
Dalam Statistika Inferensial terdapat 2 bagian, yaitu Statistika Parametris dan Statistika Nonparametris. Statistika Parametris digunakan untuk menganalisis data interval dan rasio. Parametris juga mengandung pengertian parameter, yaitu indikator dari suatu distribusi hasil pengukuran. Indikator dari distribusi pengukuran berdasarkan statistik parametik digunakan untuk menjadi parameter dalam distribusi normal. Didalam distribusi normal ini juga terdapat 2 parameter, yaitu mean dan varians. Maka, penerapan statistik parametris ini perlu memperhatikan hal hal seperti sampel diperoleh secara random (acak) dengan jumlah yang dianggap dapat mewakili populasi. Sedangkan Statistika Nonparametris digunakan untuk menganalisis data nominal dan ordinal. Namun dalam statistik ini, tidak semua kondisi dalam pengukuran psikologi ideal untuk diterapkan pada semua teknik statistik, seperti contoh sulit mengasumsi bahwa variabel psikologis tertentu terdistribusi secara normal. Oleh karena itu, metode statistik nonparametris ini dianggap dapat lebih menjawab kebutuhan dan sesuai dengan kondisi dalam ilmu Psikologi.